Perkuliahan Tatap Muka (PTM): Bagaimana Kesiapan UINSA Khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam?


Almaslahah.com (26/09/2022) – Dalam kegiatan perkuliahan dari beberapa semester sebelumnya UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dilakukan secara daring, namun melalui Surat Edaran Nomor 342 Tahun 2022 yang telah dikeluarkan oleh pihak rektorat pada tanggal 19 Februari 2022 menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dalam Perkuliahan Tatap Muka (PTM) Semester Genap Tahun 2021-2022 dimulai pada tanggal 28 Februari 2022 mendatang.

Adapun dalam surat edaran tersebut berisi juga petunjuk teknis mengenai sistem Perkuliahan Tatap Muka (PTM) khususnya pada semester 2 dan 4, serta dalam kegiatan pembimbingan, seminar proposal, skripsi, tesis dan disertasi. Untuk itu dalam sistem pembelajaran, pihak UINSA  menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Salah satunya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), dalam penyelenggarakan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) mulai dipersiapkan. Terlebih kepada mahasiswa diwajibkan telah melakukan vaksinasi 2 kali. Serta nantinya dalam penataan bangku mahasiswa yang ada didalam ruang kelas berjarak 1,5 meter ataupun dilakukan secara bergantian.

“Kelas yang digunakan untuk Perkuliahan Tatap Muka (PTM) wajib dikurangi artinya kelas dicari yang lebih besar supaya seluruh mahasiswa bisa tertampung”, ujar Bapak Nur Kholis selaku Wakil Dekan 3 FEBI.

Namun lonjakan kasus covid-19 di Surabaya tidak dapat diprediksi. Oleh karena itu, perlu diwaspadai apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan kembali sehingga akan berdampak pada pembatalan perkuliahan tatap muka. 

“Kalau di Surabaya naik dari level dua tiga dan empat adapun itu seandainya pemerintah melarang total kemungkinan Perkulihan Tatap Muka (PTM) akan dibatalkan”, tambah Bapak Nur Kholis.

Dalam Perkuliahan Tatap Muka (PTM) membuat mahasiswa yang berada diluar Pulau Jawa excited mengikuti pembelajaran tersebut. Karena sebelumnya mereka belum melakukan pertemuan secara langsung namun hanya pada via google meet ataupun zoom.

“Aku berharap besar agar pertemuan tatap muka ini dapat dilakukan, mengingat sudah banyak kampus yang lebih dulu melakukan pembelajaran tatap muka. Selain itu, pembelajaran juga menjadi efisien dan menarik apabila dilakukan bersama-sama serta secara langsung”, ujar Razzak mahasiswa asal Medan.   

(Ndryn, Ansa)