Pancasila Masih (Akan Selalu) Sakti


Satu Oktober adalah salah satu hari istimewa negara Indonesia, salah satu hari nasional yang setiap tahunnya diperingati sebagai waktu bersejarah dalam perjalanan bangsa kita. Peristiwa itu dikenal sebagai hari Kesaktian Pancasila. Berlatarbelakang Gerakan 30 September 1965 dimana ada upaya penggantian dasar negara. Kegagalan penggantian dasar negara tersebut banyak dibilang sebagai bukti dari kesaktian Pancasila sendiri sehingga memantapkan keyakinan bangsa bahwa Pancasila adalah dasar negara yang benar-benar tepat untuk Indonesia. Sebagai ideologi bangsa pancasila berperan sebagai pedoman pemerintah maupun masyarakat dalam bernegara pada aspek apapun di lingkup negara.

Seiring berjalannya waktu, perubahan zaman kian cepat tapi ideologi masih tetap. Begitu saktinya Pancasila hingga mampu mengantarkan Indonesia tetap berdiri kokoh sampai saat ini. Sempat diguncang pandemi covid-19 yang membuat banyak masyarakat mempertanyakan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” kepada pemerintah, nyatanya tercover pada isi pancasila yang lain “Persatuan Indonesia”. Situasi genting yang membuat mobilisasi dibatasi membuat ekonomi banyak yang membumi, pendapatan yang berkurang tidak diikuti dengan kebutuhan hidup bahkan cenderung meningkat. Banyak masyarakat menderita ketika gaungan kalimat “Dirumah saja” ditingkatkan, namun dengan saktinya pancasila yang memiliki nilai luhur di dalamnya banyak pihak yang masih beruntung untuk bahu-membahu saling membantu siapapun yang sedang kesulitan. Meski ada yang bilang ini adalah kemanusiaan, nyatanya “Kemanusiaan yang adil dan beradab” juga menjadi bagian Pancasila.

Itulah nilai luhur yang dimasukkan para pelopor penciptaan pancasila, dengan nilai ketuhanan yang kuat maka akan menciptakan rasa kemanusiaan yang erat. Sebuah kemanusiaan yang tinggi maka akan tercipta sebuah persatuan. Persatuan yang erat membuat setiap permasalahan mudah diatasi karena satu permasalahan akan dianggap permasalahan untuk semuanya, maka tercetuslah musyawarah dan akan menghasilkan sebuah solusi yang bijaksana. Dalam kebijaksanaan, maka terciptalah kemakmuran atau ketentraman dalam kehidupan yang berdampingan pada sebuah perbedaan karena semua keadilan pasti terjamin di sana.

5 butir Pancasila merupakan sebuah perjalanan individu manusia yang harus mendapatkan rasa spiritualisnya hingga membesar sampai di keadilan, karena adil dapat tercapai bila keseluruhan mencapai kemakmuran. Pancasila adalah representasi budaya masyarakat yang telah terjadi saat itu. Sayangnya masih banyak dari kita belum sampai pada tingkatan ke-4, bisa kita lihat dalam rapat pejabat negara mereka bersikap ngotot untuk mempertahankan idenya yang dianggap paling benar. Padahal dalam usaha mempertahankan itu ada kepentingan untuk golongannya sendiri.

Namun kesaktian Pancasila tetap tertancap dalam di sanubari negeri, banyak usaha memecah belah masyarakat dengan beragam isu yang sengaja disebarkan agar tercipta kegaduhan, namun tetap saja, bendera merah putih selalu berkibar di setiap perseteruan. Toleransi tetap terjaga, rumah peribadatan tiap agama tetap rukun walau beroperasi secara berdampingan. Ada yang berulah dengan mengusili mereka yang beribadah dari separatis, namun tetap tertutupi oleh jumlah mereka yang mengecam dan menginginkan persatuan.

Pada sisi nasionalisme, kita semua sudah tahu rasa kebangsaan masyarakat masihlah sangat besar. Bidang olahraga misalnya, ketika ajang Olimpiade dukungan kepada para atlet terus mengalir, antusiasme masyarakat memberi dukungan agar mendapatkan prestasi yang membanggakan begitu tinggi. Ketika prestasi sudah didapatkan, apresiasi tak henti-hentinya datang hingga sering jadi perbincangan paling menarik di sosial media sampai menjadi trending.

Masih banyak lagi bukti kesaktian Pancasila yang ada dalam kehidupan sehari-hari, karena nilai Pancasila sejatinya sudah tertanam dalam di hati rakyatnya karena memang itulah budaya asli nusantara. Namun semuanya dapat sirna bila perawatan tidak dilakukan, efek budaya luar yang mempengaruhi pola hidup bisa menjadi ancaman bagi nilai-nilai Pancasila. Akan tetapi, dalamnya nilai Pancasila yang tertanam menjadi defense yang kuat menghadapi perubahan yang kian cepat terjadi.