PUISI RENUNG OLEH MASLAHAH

 Si kecil Mayat

Tanah basah ku sangka berair

Nyatanya memang lembab

Seraga insan kecil tertidur dengan lelapnya

Berbalut kain suci yang terikat di setiap ujungnya

Matanya tertutup sayu

Lengkung senyum gambarkan suasana hatinya

Raga yang berubah nama satu jam yang lalu

Tertulis di atas batu nisan berwarna

Kini tak lagi bernyawa

Dirinya hanyalah seorang mayat anak kecil ria

Terlihat begitu tenang dan syahdu

Tak ada lagi rasa sakit yang harus ia rasa

Tak ada lagi suara bentak ayah bundanya

Yang setiap hari pekakkan telinganya

Tubuh memar yang selama ini menggerogoti

Kini terasa damai bersama hatinya


 

Ranting yang Malang

Tertiup angin, di terpa hujan

Si coklat gelap yang hidup berabad-abad

Dibiarkan kering tanpa seorang pun peduli

Hidup di tengah-tengah keserakahan

Masih ku ingat jelas

Ketika benda tajam bergerigi menyentuh

Dan perlahan menggores luka di tubuhku

Semua organ pada diriku kandas

Tak tersisa

Terbawa manusia-manusia serakah ke wilayahnya

Aku terjatuh di atas rerumputan yang kering

Aku merintih sendiri

Tapi mereka tetap berlalu pergi

Aku cacat, hingga burung pun tak sudi menolehku

Nasib malang sebuah ranting kering yang patah


 

Mata itu milik siapa?

Pagi buta tak seperti biasanya

Dentuman gendang yang entah dari mana asalnya

Sedang burung gagak bernyanyi di luasnya angkasa

Rupanya si gagak mulai mencari mangsa

 

Ku singkap kain merah di atas meja

Menutupi sebuah cawan dan entah siapa punya

Sepasang mataku tertuju

Terbelalak ketika mata harus memandang mata

 

Sepasang bola mata menggelinding di atas cawan kaca

Berkuahkan darah tak lupa sendoknya

Bau anyir menyeruak

Seolah mimpi buruk yang nyata

 

Balik kanan tubuhku

Tertubruk dengan seorang wanita muda

Remaja umurnya

Kakinya terseok-seok dipenuhi luka

Mulutnya menjerit luapkan derita

 

Mukanya yang lebam

Serta dua buah wadah terbentuk di wajahnya

Wanita itu tanpa bola mata

Aku berteriak...

Nyatanya hanya mimpi belaka