Sisi Lain Duta Berbakat Ekonomi Syariah 2018


Namanya Dandy Nala Putera Budiman, kebanyakan orang memanggil Dandy. Ia lahir pada akhir Juni, tepatnya tanggal 30 Juni 2000 di kota Gerbang Salam, yang tak lain sebutan unik dari Pamekasan. Gerbang Salam merupakan akronim dari Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami, tak ayal jika Dandy sangat antusias dalam hal yang menyangkut wawasan Islam.
Dibalik wajah yang terkesan tak meyakinkan dengan hal-hal yang berbau keagamaan, ternyata siapa sangka Nala sebutan dari Dandy ini berkeinginan kuat menjadi seorang Tahfidz. Keinginan terbesarnya itu muncul karena satu alasan, ia ingin menjadi pengantar untuk orang tuanya ke Surga Firdaus. Mungkin benar kata orang, bila keinginan pasti selalu sejalan dengan apa yang kita bisa. Minat sebagian besar akan selaras dengan bakat. Hal itulah yang dialami oleh Duta Berbakat Ekonomi syariah 2018. Ia berminat  Tahfidz karena memang hobinya murottal Al qur’an.
Tak seperti kebanyakan anak jaman sekarang yang menghabiskan waktu luang dengan bermain gadget, Nala justru berbeda dengan anak lainnya. Di saat kegabutan melanda, ia akan bergerak melantunkan ayat-ayat suci Al qur’an yang mana aktivitas seperti ini sangat jarang ditemukan di era milenial saat ini. Lain lagi dengan bakatnya yang menjurus pada kegiatan agama, Nala mempunyai hobi lain yang justru bertentangan dengan murottal Al qur’an, bermain game. Entah apa yang membuatnya sangat cinta terhadap dua hal yang bertolak belakang. Disamping bakat dalam keagamaan, Nala juga mempunyai keahlian yang unik, yaitu beatbox dan mengetik tanpa melihat keyboardBakat beatbox  ini yang mengantarkanya terpilih menjadi Duta Berbakat Ekonomi Syariah 2018.
Nala juga dikenal sebagai anak rajin dan tidak bisa meninggalkan sessuatu yang belum tuntas dikerjakan. “Jika ada sesuatu yang belum saya kerjakan, saya sangat kepikiran akan hal itu. Mungkin ini sebabnya, kenapa saya memilih basket sebagai olahraga favorit. Karena basket cocok untuk orang yang tidak bisa menunda sesuatu, menurutku.” katanya.
Karena ingin meningkatkan kemampuan dalam bidang public speaking, Nala tertantang untuk mengikuti ajang Duta Ekonomi Syariah. Dia mengaku hal tersebut sangat membantunya dalam mengendalikan diri ketika berada di tengah pusat perhatian orang banyak. Berkat ajang itu, rasa nervous yang sering dialami perlahan menghilang.
Meskipun telah menerima pencapaian yang bisa dibilang berarti, Nala mengaku belum merasac puas dengan apa yang diraih saat ini. Gelar Duta Berbakat; sub-icon Duta Ekonomi Syariah bagian bakat yang paling terbaik bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan wow. Ia tak mau jika dipandang sebagai orang yang hanya merasa kebetulan saja dan beruntung memproleh title tersebut. Maka, ia ingin menjadi lebih baik dari yang terbaik dengan mengasah bakatnya baik di bidang akademis maupun non akademis. Walaupun demikian, ia tetap bersyukur akan pencapain yang telah diberikan Sang Khaliq kepadanya. Oleh karenanya, kehidupan selanjutnya ia coba dengan memulai membawa gelar tanpa bersekolah ini.