Menteri Ketenagakerjaan RI Hadir Memberikan Materi Pada Hari Pembuka PBAK 2020

 


Almaslahah.com – (23/09/2020) Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Sunan Ampel Surabaya resmi digelar secara virtual pada Rabu, 23 September 2020. Rektor UINSA, Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., MA, Ph.D hadir menyampaikan materi pertama mengenai sejarah berdiri dan kondisi kampus. Ia juga memaparkan visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya dengan tagline Building Character Qualities: for the Smart, Pious, and Honorable Nation.

Dr. Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., Menteri Ketenagakerjaan RI saat ini, juga turut hadir mengisi dan memberikan pemaparan tentang urgensi ketenagakerjaan Negara Indonesia saat ini serta prediksi untuk beberapa masa mendatang. Revolusi industri 4.0 juga menjadi perhatian beliau. Hal itu ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi dan pertukaran data secara cepat dalam segala aspek. Menteri Kemnaker itu menambahkan AI, IoT, dan Big Data memunculkan transformasi skill dan pola kerja baru dalam dunia industri. Transformasi tersebut berdampak pada distrupsi ekonomi yang membawa dunia dari old economy menuju new economy. Kajian Kemnaker pada 2017 memperkirakan industri informasi dan telekomunikasi akan mengalami pertumbuhan paling tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Ida Fauziyah juga memaparkan pasal Bonus Demografi Indonesia pada 2030 mendatang yang merupakan kesempatan bagi masyarakat usia produktif yang memiliki kompetensi dan mampu bersaing di dunia kerja. “Tidak heran McKinsey memprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi ketujuh terbesar pada 2030.”

Kapolda Jateng, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi direncanakan hadir pagi itu, Namun saat berlangsungnya kegiatan, Ia digantikan oleh AKBP Muhammad Toha. Kasubdit Bintibluh Dit Binmas Polda Jateng itu menyampaikan kegiatan ini terlaksana sebagai bentuk penyambutan kepada mahasiswa baru serta sebagai gerbang masuknya perkuliahan. Pandemi covid menjadi kendala awal sehingga PBAK tahun ini tidak dilaksanakan secara tatap muka. Meskipun demikian, PBAK 2020 berjalan dengan efektif yang memakan waktu yang sama.

 "Pandemi Covid ini merupakan kehendak Allah yang harus kita sikapi dengan positif, namun pada prinsipnya kita sekarang dianjurkan, diperintahkan oleh Allah untuk saling mengingatkan pada kebaikan-kebaikan dan disuruh ikhtiar untuk menyikapi dengan positif" Ujar Mohamad Toha.

(Fhr/msh)