Dibangun Sejak Desember 2019, Green House Hidroponik GenBi UINSA Akhirnya Diresmikan

Gmbr. Fris

Almaslahah.com – Green House Hidroponik gagasan Bank Indonesia  GenBi Jawa Timur hari ini (16/02) resmi dibuka. Bertempat di Desa Wonocolo RW V. Green House Hidroponik ini berdiri di lahan milik RSI Jemursari sejak bulan Desember tahun lalu. Program ini membutuhkan biaya sebesar Rp 35 juta rupiah yang digelontorkan dari BI. Pengelolaan Green House Hidroponik bekerja sama dengan Kelompok Tani Mugi Lestari yang beranggotakan 50 warga RW V Desa Wonocolo dan dipimpin oleh Nurul Maslahah.

Alasan baru diresmikannya program ini karena pencairan dana baru terjadi pada bulan Desember 2019 dan pembangunannnya berlangsung selama sebulan. Tujuan program ini untuk memberdayakan masyarakat sekitar dan menekan inflasi. GenBi UINSA juga pernah membuat program hidroponik tapi sasarannya pada mahasiswa. “Tahun 2018 kita GenBi UINSA juga punya program hidroponik tapi sasarannya untuk mahasiswa dan BI mintanya sasarannya sekarang masyarakat."Jelas Een Rizki Amalyah sebagai ketua pelaksana program Green House Hidroponik. Tanaman yang dibudidayakan adalah sawi pakcoy, selada romaine, daun mint, sawi samhong, selada biasa dan seledri.

Een juga menuturkan hambatan utama paling besar dalam pembangunan Green House Hidroponik ini adalah lahan. “Lahan, kita kesusahan cari lahan. Kadang tanah boleh sama pemiliknya tapi gak sesuai gitu terus.”
Terkait pelatihan pelaksanaan Green House ini, GenBi bekerja sama dengan Kelompok Tani RW IV yang sudah terlebih dahulu melaksanakan dan berhasil dalam penanaman tanaman hidroponik. Kemudian dalam pengelolaannya, GenBi bersama Kelompok Tani Mugi Lestari bersama-sama akan mengawal jalannya Green House Hidroponik ini. “Jadi tiap hari harus ada yang piket, baik dari GenBi maupun dari Kelompok Tani Mugi Lestari.” tambah Een.

Menurut Sekretaris Kelompok Tani Mugi Lestari, masyarakat sangat antusias dalam pelaksanaan Green House ini. “Kelompok tani dan warga-warga sangat antusias, setiap hari kita mengadakan piket 2 orang perwakilan RT yang memantau perkembangan bibit.” jelas Baidhowi
Untuk penjualan, rencananya akan bekerja sama dengan tukang-tukang sayur. “Rencananya, penjualannya akan bekerja sama dengan melijo, tapi untuk sementara hasil panen karena sebagai uji coba kita bagi-bagikan ke anggota. “ terang Baidhowi

(arz/dod/fris)